REALITANUSANTARA.COM
PADANG - Kekeringan berkepanjangan yang melanda Kota Padang dalam beberapa pekan terakhir mulai berdampak serius terhadap kehidupan masyarakat. Tak hanya sektor pertanian yang mengalami kerugian, keterbatasan air bersih kini menjadi persoalan utama yang meresahkan warga di berbagai kawasan kota.
Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Kota Padang melaporkan bahwa debit air dari sejumlah sumber utama telah menurun drastis. Bahkan, beberapa titik intake atau lokasi pengambilan air menunjukkan tanda-tanda kekeringan yang cukup parah. Pendangkalan yang terjadi di saluran-saluran utama turut memperparah kondisi pendistribusian air ke pemukiman warga.
Humas Perumda Air Minum Kota Padang, Adhie Zein, mengungkapkan bahwa kondisi ini memaksa pihaknya untuk melakukan pengaturan suplai air secara bergilir guna menjaga ketersediaan pasokan air secara merata ke pelanggan.
“Saat ini intake Pegambiran menjadi titik kritis yang terdampak. Kami sudah mulai menerapkan distribusi bergilir, dimulai dari wilayah Berlian dan sekitarnya,” ujar Adhie, Selasa (3/6/2025).
Distribusi air bersih kini dilakukan berdasarkan waktu. Untuk daerah seperti Jalan Berlian 8, Berlian 2 Atas, Berlian Raya Blok M, R, dan L serta Jalan Zamrud, air mengalir mulai pukul 08.00 hingga 14.00 WIB. Selanjutnya, giliran diberikan kepada kawasan Berlian 2 Bawah, Berlian 3 hingga Berlian 5, Mustika 8, 9, dan 13 dari pukul 14.00 sampai 19.00 WIB.
Sedangkan untuk wilayah Amplas dan Bypass, air dialirkan malam hari hingga pagi, yakni pukul 19.00 hingga 08.00 WIB keesokan harinya.
Namun demikian, Adhie menegaskan bahwa jadwal ini bersifat situasional dan dapat berubah sewaktu-waktu tergantung kondisi debit air di lapangan. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk segera menampung air saat pasokan tersedia dan menggunakannya secara bijak.
“Warga diharapkan menyimpan air secukupnya saat aliran tersedia karena kami tidak bisa menjamin jadwal akan tetap stabil jika kondisi memburuk. Situasi ini dinamis,” tambahnya.
ebagai bentuk respons lanjutan, Perumda Air Minum juga mulai mempersiapkan armada tangki air untuk menjangkau wilayah yang paling terdampak dan tidak mendapatkan aliran sama sekali. Mereka juga membuka layanan pengaduan yang dapat dimanfaatkan warga untuk melaporkan gangguan atau kekosongan suplai.
Dengan kondisi iklim yang semakin tidak menentu, masyarakat diimbau untuk mulai menerapkan langkah-langkah penghematan air dan menjaga kesadaran lingkungan sebagai bagian dari adaptasi terhadap perubahan cuaca ekstrem.(RN)
Posting Komentar