Nanda Satria Dorong Sumbar Jadi Pusat Diplomasi Pemuda ASEAN Lewat AYCM.

REALITANUSANTARA.COM

PADANG - Wakil Ketua DPRD Sumatera Barat sekaligus politisi Partai NasDem, Nanda Satria, mengambil langkah terobosan dengan menggagas ASEAN Youth Creative Meeting (AYCM). Inisiatif ini tidak sekadar forum biasa, tetapi sebuah upaya strategis untuk memosisikan Sumatera Barat sebagai poros baru diplomasi pemuda di kawasan Asia Tenggara. Melalui forum ini, Nanda ingin menghadirkan ruang yang mampu memperkuat posisi tawar generasi muda dalam dinamika regional.

Pada gelaran perdana ini, Nanda memilih tema besar “Creative Synergy for a Resilient ASEAN: Designing Purposeful Future.” Menurutnya, tema tersebut mencerminkan arah baru diplomasi generasi muda yang menekankan kreativitas, sinergi, serta kesadaran kolektif dalam membangun masa depan ASEAN yang tangguh.

Ia juga menegaskan bahwa Sumatera Barat memiliki warisan panjang dalam dunia diplomasi Indonesia.

"Secara historis, banyak bibit diplomat berasal dari Sumatera Barat. Tradisi ini perlu dirawat. Lagipula Sumbar hanya satu jam dari Kuala Lumpur yang merupakan ASEAN Hub,” ujar Nanda pada Jumat, 22 November 2025.

Nanda menekankan perlunya perubahan paradigma diplomasi Indonesia. Ia menilai sudah saatnya daerah ikut mengambil peran aktif dalam membangun jejaring internasional, tidak hanya mengandalkan skema hubungan antarpemerintah di tingkat nasional.

"Kita harus mulai menggerakkan diplomasi tingkat daerah secara aktif, meniru langkah Tiongkok yang berhasil menempatkan daerah sebagai bagian penting dari diplomasi global,” tambahnya

AYCM menjadi forum penting karena tercatat sebagai pertemuan resmi pertama yang mempertemukan pemuda dari sebelas negara ASEAN, termasuk Timor Leste. Kehadiran delegasi resmi dari Youth Council maupun organisasi kepemudaan (OKP) masing-masing negara menjadikan forum ini memiliki bobot dan legitimasi yang kuat.

"Saya ingin hubungan organisasi pemuda di seluruh kawasan tersambung kembali dan selaras. Ini kunci memperkuat diplomasi generasi muda ASEAN,” tegas Nanda.

Total peserta mencapai 60 delegasi, sementara Brunei Darussalam masih menunggu konfirmasi akhir untuk keikutsertaannya.

Rangkaian AYCM berfokus pada dua agenda besar:

1. Seminar Internasional, menghadirkan:

Menteri Pemuda dan Olahraga RI

Wakil Komisi VII DPR RI

Duta Besar RI untuk ASEAN

Duta Besar Filipina untuk ASEAN

2. Focus Group Discussion (FGD) dengan isu-isu utama:

Ketenagakerjaan dan kesiapan menghadapi bonus demografi

Dinamika hubungan kawasan

Peluang kolaborasi lintas negara

Dalam FGD, Nanda menekankan pentingnya generasi muda memiliki mindset global, meskipun berkarya di tingkat lokal. Global insight dengan local impact adalah formula yang menurutnya perlu diperkuat dari sekarang.

Seluruh kegiatan AYCM dilaksanakan di Padang, Padang Panjang, dan Bukittinggi. Peserta mengikuti berbagai aktivitas untuk memperkuat koneksi dan pemahaman budaya antarnegara, mulai dari acara Gala Dinner, Seminar Internasional, Cultural Night, Heritage Trip, dan ASEAN Night.

Nanda juga melibatkan OKP lokal Sumatera Barat sebagai bagian dari strategi pemberdayaan daerah dan meningkatkan kapasitas pemuda lokal dalam forum internasional.

Sebagai penutup, Nanda berharap forum ini tidak hanya selesai sebagai kegiatan seremonial, tetapi menghasilkan dampak nyata berupa rekomendasi strategis.

"Saya berharap AYCM menghasilkan jalur komunikasi yang berkesinambungan dan rekomendasi penting yang dapat dibawa ke forum pemerintahan nasional ASEAN di masa mendatang.”

Dengan langkah ini, Nanda Satria ingin memastikan bahwa Sumatera Barat bukan hanya menjadi penonton dalam dinamika ASEAN, tetapi berperan aktif sebagai katalis diplomasi pemuda regional.(RN)

Label:

Posting Komentar

[facebook]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.