DPRD Sumbar Tekankan Pentingnya Pemanfaatan BTT untuk Pemenuhan Kebutuhan Pascabencana.

REALITANUSANTARA.COM

PADANG - Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Muhidi, mendesak percepatan penggunaan anggaran Biaya Tidak Terduga (BTT) untuk penanganan pascabencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah daerah di Sumbar. Seruan itu disampaikan saat ia menyalurkan bantuan untuk para pengungsi di SDN 02 Cupak Tangah, Minggu (30/11).

Muhidi menegaskan bahwa anggaran BTT yang dialokasikan setiap tahun dalam struktur APBD seharusnya segera dimanfaatkan, terutama setelah pemerintah daerah menetapkan status tanggap darurat. Menurutnya, percepatan penggunaan anggaran tersebut sangat penting untuk memenuhi kebutuhan mendesak masyarakat terdampak.

“Setiap tahun APBD memiliki pos BTT untuk penanganan bencana alam. Dengan status tanggap darurat yang sudah ditetapkan, anggaran itu harus bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan warga. Pada masa tanggap darurat, yang paling penting adalah bagaimana kebutuhan masyarakat benar-benar terlayani. Pemerintah daerah harus hadir untuk itu,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak harus menjadi prioritas utama pemerintah hingga masa tanggap darurat berakhir.

Berdasarkan data terbaru BPBD Sumbar hingga Sabtu malam, kondisi pascabencana banjir dan longsor masih sangat memprihatinkan. Jumlah korban meninggal dunia mencapai 98 orang, sementara 93 orang masih dinyatakan hilang. Selain itu, 17 warga mengalami luka-luka dan sedang menjalani perawatan.

Jumlah pengungsi juga terus meningkat seiring meluasnya dampak bencana. Tercatat 9.410 warga terpaksa mengungsi ke berbagai posko yang tersebar di sejumlah kabupaten/kota. Secara total, 29.536 warga terdampak oleh bencana ini.

Kerusakan permukiman warga cukup parah, meliputi 1.010 rumah rusak ringan, 556 rusak sedang, dan 232 unit rusak berat sehingga tidak lagi dapat dihuni. Kerusakan fasilitas publik juga signifikan, termasuk 11 musala, empat fasilitas kesehatan, serta sejumlah ruas jalan dan jembatan yang terputus. Area pertanian warga turut terdampak, baik terendam banjir maupun tertimbun material longsor, yang berpotensi menimbulkan dampak jangka panjang terhadap perekonomian masyarakat.

Label:

Posting Komentar

[facebook]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.