Konsistensi Penanganan Jadi Kunci dalam Menekan Angka Stunting.

REALITANUSANTARA.COM

PADANG - Penjabat (Pj) Wali Kota Padang, Andree Algamar mengungkapkan bahwa konsistensi dalam melakukan penanganan adalah kunci utama dalam menekan angka stunting. Untuk itu, komitmen dan kebijakan dalam mengoptimalkan pelaksanaan program lintas sektoral secara berkesinambungan jadi hal wajib yang mesti dilakukan. 

"Stunting ini adalah konklusi atau kesimpulan dari kesalahan-kesalahan yang kita lakukan," kata Andree Algamar pada saat membuka Pelatihan Peningkatan Kapasitas Tim Pendamping Keluarga (TPK) Kecamatan Lubuk Kilangan, Lubuk Begalung, dan Pauh di Diklat PT Semen Padang, Selasa (21/05/24). 

Menurutnya, tugas pertama yang harus dilakukan adalah menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat. 

"Kebersihan, ketertiban, dan kerapihan. Itu dulu yang harus sama-sama kita berikan pemahaman kepada masyarakat. Kalau ini baru saya percaya stunting ini bisa habis," tegas Andree Algamar. 

Menurut dia, kader pendamping stunting harus menunjukkan kinerjanya di tengah-tengah masyarakat. Tidak hanya sibuk dengan teori, tapi aplikasi di lapangan harus jelas. 

"Yang penting itu aksinya jelas dan bagaimana kita bermanfaat untuk masyarakat sekitar  Bertindak di lapangan, mengajak, bicara dan menyampaikan," ujar dia. 

Lebih lanjut, Andree Algamar menyebut bahwa perlu peran semua pihak dalam menekan angka stunting. Untuk itu dia memuji peran PT Semen Padang yang memberikan perhatian serius dalam penanganan stunting. 

"Kepedulian ke sesama harus ditingkatkan. Stunting ini akan jadi masalah bukan sekarang tapi 10-20 tahun yang akan datang. Stunting wajib kita tangani untuk menatap Indonesia emas 2045," terangnya 

Perhatian serius yang sudah ditunjukkan PT Semen Padang, kata Andree Algamar, harus jadi motivasi tambahan untuk jajarannya dalam melakukan penanganan stunting. 

"PT Semen Padang sudah konsisten, kita harus lebih konsisten. Data anak stunting itu harus by name by address ada di meja lurah," tegasnya 

Dia pun berbagi pengalaman terkait pengalamannya saat melakukan penanganan stunting di wilayah Pondok, ketika dirinya masih menjabat sebagai Lurah Kampung Pondok. 

"Waktu saya lurah, kami bagi-bagi makanan tambahan untuk bayi keluarga miskin di wilayah kami itu. Tidak hanya membagikan makanan tambahan, kami juga melakukan pengecekan langsung ke lapangan untuk memastikan bahwa makanan tambahan itu diberikan kepada anak," terangnya 

Semetara Kepala Unit CSR PT Semen Padang Dedi M Siddiq mengatakan bahwa stunting ancaman serius dan butuh kolaborasi semua pihak untuk mengentaskan. 

"Dengan kolaborasi ini kita berharap dapat mengakselerasi permasalahan gizi buruk di ring 1 PT Semen Padang (Kecamatan Lubuk Kilangan, Lubuk Begalung, dan Pauh). Angja wisuda stunting di 3 kecamatan ini jauh lebih tinggi dari target nasional, capaian kita 18-25 persen dari total kejadian. Kalau target nasional itu 14 persen," katanya. 

Kegiatan yang merupakan bagian dari program anak stunting Semen Padang (PASS) tahun 2024 digelar selama dua hari, Selasa (21/05/2024) sampai Rabu (22/05/2024) itu diikuti kader pendamping stunting dari tiga kecamatan itu. Di kesempatan yang sama juga dilakukan penyerahan bantuan anak stunting dari PT Semen Padang senilai Rp150 juta untuk Kecamatan Lubuk Kilangan, Lubuk Begalung, dan Pauh  (Taufik/Charlie)

Labels:

Post a Comment

[facebook]

Author Name

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.